GOLONGAN
DARAH
Di Indonesia, kita masih sering
mendengar/mempercayai mitos-mitos atau salah paham tentang golongan darah,
seperti :
- “Golongan darah anak harus sama dengan golongan darah salah satu orangtua”
- “Golongan darah anak perempuan ikut ayah, golongan darah anak laki-laki ikut ibu”
- “Golongan darah O lebih kuat daripada golongan darah lain”
- “Darah yang berwarna gelap berarti golongan darah O”
Tidak ada satupun mitos di atas yang benar.
Salah satu komplikasi dari mitos ini adalah memicu pertengkaran suami isteri
jika memiliki anak yang berbeda golongan darah dengan salah satu atau kedua
orangtuanya ; sang suami mencurigai sang isteri, atau menuduh sang isteri telah
berselingkuh.
Sebenarnya pemahaman terhadap golongan darah
telah kita pelajari di bangku SMA, tapi banyak di antara kita yang melupakannya
dan akhirnya sebagian dari kita terpengaruh oleh mitos-mitos yang ada.
A, B, O, AB
Ada beberapa sistem penggolongan darah. Yang
paling umum dipakai adalah sistem ABO dan sistem Rhesus..
Golongan darah kita ditentukan oleh
perpaduan gen yang diwariskan oleh ayah dan gen yang diwariskan
oleh ibu kita. Pewarisan gen yang menentukan golongan darah
mengikuti hukum Mendel. Jenis gen yang diwariskan itu disebut genotip
(genotype), terdiri dari genotip A, B, dan O.
Perpaduan gen O dan gen O menghasilkan golongan darah O.
Perpaduan gen A dan gen O menghasilkan golongan darah A.
Perpaduan gen A dan gen A menghasilkan golongan darah A.
Perpaduan gen B dan gen O menghasilkan golongan darah B.
Perpaduan gen B dan gen B menghasilkan golongan darah B.
Perpaduan gen A dan gen B menghasilkan golongan darah AB.
Dengan kata lain :
Perpaduan gen O dan gen O menghasilkan golongan darah O.
Perpaduan gen A dan gen O menghasilkan golongan darah A.
Perpaduan gen A dan gen A menghasilkan golongan darah A.
Perpaduan gen B dan gen O menghasilkan golongan darah B.
Perpaduan gen B dan gen B menghasilkan golongan darah B.
Perpaduan gen A dan gen B menghasilkan golongan darah AB.
Dengan kata lain :
- Jika kita bergolongan darah O, kita hanya mempunyai gen O.
- Jika kita bergolongan darah A, kita mungkin mempunyai gen A saja, atau mempunyai gen A dan gen O.
- Jika kita bergolongan darah B, kita mungkin mempunyai gen B saja, atau mempunyai gen B dan gen O.
- Jika kita bergolongan darah AB, kita mempunyai gen A dan gen B.
Orang yang bergolongan darah A, jika menerima
gen A dan gen A dari kedua orangtuanya, disebut homozigot ; jika menerima
gen A dan gen O dari kedua orangtuanya, disebut heterozigot.
Orang yang bergolongan darah B, jika menerima
gen B dan gen B dari kedua orangtuanya, disebut homozigot ; jika menerima gen B
dan gen O dari kedua orangtuanya, disebut heterozigot.
Orang yang bergolongan darah O hanya
mewariskan gen O untuk keturunannya.
Orang yang bergolongan darah A bisa
mewariskan gen A atau gen O untuk keturunannya.
Orang yang bergolongan darah B bisa
mewariskan gen B atau gen O untuk keturunannya.
Orang yang bergolongan darah AB bisa
mewariskan gen A atau gen B untuk keturunannya.
Oleh karena itu :
- Orangtua golongan O dan O, menghasilkan anak golongan O.
- Orangtua golongan O dan A, menghasilkan anak golongan O atau golongan A.
- Orangtua golongan O dan B, menghasilkan anak golongan O atau golongan B.
- Orangtua golongan O dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan B.
- Orangtua golongan A dan A, menghasilkan anak golongan A atau golongan O.
- Orangtua golongan. A dan B, menghasilkan anak golongan A atau golongan B atau golongan AB atau golongan O.
- Orangtua golongan A dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan AB atau golongan B.
- Orangtua golongan B dan B, menghasilkan anak golongan B atau golongan O.
- Orangtua golongan B dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan AB atau golongan B.
- Orangtua golongan AB dan AB, menghasilkan anak golongan A atau golongan B atau golongan AB.
Jika kita sudah mengerti semua penjelasan di
atas, kita tahu bahwa golongan darah anak tidak selalu sama
dengan salah satu orangtua, kecuali untuk pasangan O dan O, pasangan O dan
A, dan pasangan O dan B.
Kuat tidaknya seseorang sama sekali tidak
ditentukan oleh golongan darah. Ada banyak faktor yang menentukan kesehatan
fisik kita, termasuk kadar Haemoglobin (Hb), jumlah sel darah merah
(Eritrosit), jumlah dan komposisi sel darah putih (Lekosit), jumlah sel darah
pembeku (Trombosit), dan masih banyak indikator lain yang menentukan
kesehatan seseorang. Yang jelas, golongan darah tidak menentukan sehat tidaknya
seseorang.
Sebagian orang masih percaya pada mitos
bahwa darah yang berwarna merah gelap berarti golongan darah O. Ini sepenuhnya
salah. Warna darah sangat ditentukan oleh kadar Hb, jumlah sel darah
merah, jumlah sel darah putih, kadar gula darah dan lain-lain, termasuk racun
rokok. Warna darah tidak menentukan golongan darah.
Rhesus : Rh+ atau Rh-
Sistem lain yang sangat penting adalah sistem Rhesus. Penggolongan jenis ini didasarkan atas ada tidaknya antibodi kita terhadap sejenis protein dalam darah kera spesies Macacus rhesus.
Rhesus : Rh+ atau Rh-
Sistem lain yang sangat penting adalah sistem Rhesus. Penggolongan jenis ini didasarkan atas ada tidaknya antibodi kita terhadap sejenis protein dalam darah kera spesies Macacus rhesus.
Jika darah seseorang bereaksi (membentuk
gumpalan), ia tergolong Rhesus positif (Rh+). Jika darah seseorang tidak
bereaksi, ia tergolong Rhesus negatif (Rh-). Mayoritas ras kita bergolongan
Rh+. Tapi penggolongan ini hanya bisa dipastikan dari pemeriksaan darah seperti
halnya golongan ABO.
Sistem ABO dan Rhesus sudah menjadi standar penggolongan darah di seluruh dunia, termasuk Indonesia, sehingga lengkapnya kita mengenal golongan-golongan darah sebagai berikut :
Golongan O, Rh+
Golongan O, Rh-
Golongan A, Rh+
Golongan A, Rh-
Golongan B, Rh+
Golongan B, Rh-
Golongan AB, Rh+
Golongan AB, Rh-
Orang yang bergolongan Rh- tidak boleh menerima darah bergolongan Rh+, karena bisa menimbulkan efek fatal/kematian. Jadi, walaupun penerima dan donor sama-sama bergolongan A, sama-sama bergolongan B, sama-sama bergolongan O, sama-sama bergolongan AB, tapi penerima bergolongan Rh- tidak boleh menerima donor yang bergolongan Rh+ ; hanya boleh menerima donor yang juga bergolongan Rh-. Sedangkan penerima yang bergolongan Rh+ boleh menerima donor bergolongan Rh-.
Golongan darah : Jangan asal tebak di KTP
Sistem ABO dan Rhesus sudah menjadi standar penggolongan darah di seluruh dunia, termasuk Indonesia, sehingga lengkapnya kita mengenal golongan-golongan darah sebagai berikut :
Golongan O, Rh+
Golongan O, Rh-
Golongan A, Rh+
Golongan A, Rh-
Golongan B, Rh+
Golongan B, Rh-
Golongan AB, Rh+
Golongan AB, Rh-
Orang yang bergolongan Rh- tidak boleh menerima darah bergolongan Rh+, karena bisa menimbulkan efek fatal/kematian. Jadi, walaupun penerima dan donor sama-sama bergolongan A, sama-sama bergolongan B, sama-sama bergolongan O, sama-sama bergolongan AB, tapi penerima bergolongan Rh- tidak boleh menerima donor yang bergolongan Rh+ ; hanya boleh menerima donor yang juga bergolongan Rh-. Sedangkan penerima yang bergolongan Rh+ boleh menerima donor bergolongan Rh-.
Golongan darah : Jangan asal tebak di KTP
Dalam kenyataan sehari-hari, di Indonesia
masih sangat banyak orang yang tidak pernah memeriksa golongan darahnya. Banyak
di antara kita yang asal menebak golongan darah ketika harus mengisi data resmi
seperti di KTP (Kartu Tanda Penduduk). Sesungguhnya hal ini sangat berbahaya.
Jika di suatu saat kita membutuhkan darah donor, ketidakcocokan darah kita
dengan darah donor bisa menimbulkan efek fatal/kematian.
Saat ini hampir semua puskesmas dan bidan desa
di seluruh Indonesia telah dilengkapi dengan alat dan bahan pemeriksaan
golongan darah. Mengingat pentingnya kita mengetahui golongan darah kita, ada
baiknya setiap orang di negeri ini mengetahui golongan darah
masing-masing. Pemeriksaan golongan darah hanya butuh waktu singkat, tidak
lebih dari 15 menit. Saat ini biaya pemeriksaan golongan darah di fasilitas
laboratorium swasta berkisar antara Rp35.000,- sampai Rp50.000,-.
Golongan darah kita bersifat tetap, tidak bisa
berubah-ubah. Jika seseorang pernah mendapati golongan darahnya berbeda dalam
dua kali pemeriksaan, berarti ada salah satu pemeriksaan yang salah.
Semoga penjelasan di atas bisa memberikan kita
pemahaman yang benar tentang golongan darah. Periksa dan ketahuilah golongan
darah kita masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar