Dalam mempertimbangkan ikatan antara lingkungan wanita dan lingkungan nyerinya, lingkungan meliputi lingkungan fisik atau tempat ia bersalin serta lingkungan emosional, terutama hubungan wanita dengan orang di dekatnya. Wanita bersalin didukung oleh pembari pelayanan formal, seperti bidan, serta pemberi pelayanan informal seperti keluarganya. Literatur penelitian tidak membantu karena pengalaman mengenai dukungan bidan ditujukan pada pengalaman melahirkan lengkap wanita, bukan hanya pada persalinannya, dalam upaya memperbaiki kontinuitas (Flint,1989;Davies.1993). namun penelitian mwngwnai dukungan persalinan dilakukan dalam keadaan hampir tidak dapat dibandingkan dengan penalitian di inggris (Sosa,dkk., 11980;kennel,dkk1988).
Untuk menggambarkan sifat dan kerja intervensi dalam mengontrol nyeri persalinan biasanya dilakukan secara langsung. Namun menggambarkan dukungan dalam persalinan lebih menarik dari sebagai sudut pandang berbagai bentuk dukunagan tersebut diberikan, contohnya adalah kontak fisik seperti genggaman tangan atau mengubah atau mengambil posisi tertentu, namun prasyarat penting tersebut tampak menyederhanakan keberadaan orang lain (keirse,dkk1989). Mungkin satu satunya kekuatan penatalaksanaan aktif agresif yang dipraktikan di dublin adalah praktik ini merinci dukungan wanita, walaupun sering dilakukan oleh personal yang tidak memenuhi syarat. Sifat kontak fisik dinyatakan,
Wanita hamil sering khawatir tentang rasa nyeri yang akan mereka alami saat melahirkan dan bagaimana mereka akan bereaksi untuk mengatasi nyeri tersebut. Intervensi yang dapat dilakukan meliputi beraneka ragam metode persiapan persalinan yang membantu ibu atau pasangan mengatasi rasa tidak nyaman dalam persalinan (Bobak, 2004).
Nyeri pada saat persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor yang ditetapkan (Wall & Melzack, 1994). Skor tersebut lebih tinggi dibandingkan sindrom nyeri klinik seperti nyeri punggung yang kronik, nyeri akibat kanker, nyeri tungkai/lengan, nyeri syaraf, sakit gigi, memar, nyeri tulang, terluka, fraktur, terpotong serta keseleo.
Rasa nyeri persalinan dapat dikurangi baik itu menggunakan metode farmakologik maupun non farmakologik yang mana terkait dengan 3 tujuan dasar pengurangan nyeri dalam persalinan yaitu mengurangi perasaan nyeri dan tegang, sementara pasien dalam keadaan terjaga seperti yang dikehendakinya, menjaga agar pasien dan janinnya sedapat mungkin tetap terbebas dari efek depresif yang ditimbulkan oleh obat serta yang ketiga adalah mencapai tujuan ini tanpa mengganggu kontraksi otot rahim (Hellen Farrer, 1996).
Menurut Melzack dan Wall (1991), penggunaan metode psikologis untuk melawan nyeri berasal dari penelitian yang menunjukkan signifikansi kontribusi psikologis terhadap nyeri, namun metode psikologis seperti “Persalinan alami” dan psikoprofilaksis telah lama mendahului penelitian.
Antara beberapa metode pengendalian nyeri nonfarmakologik dengan komunikasi therapeutik secara verbal maupun nonverbal oleh bidan tentu tak dapat berdiri sendiri. Jika mengacu pada tujuan komunikasi therapeutik, yaitu untuk kesembuhan pasien, maka komunikasi therapeutik ini amat mendukung dalam relaksasi, postur, ambulasi, psikoprofilaksis, masase dan sentuhan therapeutik serta penciptaan lingkungan emosional persalinan yang mendukung. Pengurangan rasa nyeri persalingan dengan metode non farmakologik menarik minat peneliti karena hal ini tidak menimbulkan efek samping yang merugikan secara fisik bagi ibu maupun janinnya. Metode ini salah satunya dapat ditempuh dengan menggunakan pendekatan emosional yaitu komunikasi verbal maupun nonverbal bidan terhadap ibu bersalin
Wanita hamil sering khawatir tentang rasa nyeri yang akan mereka alami saat melahirkan dan bagaimana mereka akan bereaksi untuk mengatasi nyeri tersebut. Intervensi yang dapat dilakukan meliputi beraneka ragam metode persiapan persalinan yang membantu ibu atau pasangan mengatasi rasa tidak nyaman dalam persalinan (Bobak, 2004).
Nyeri pada saat persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor yang ditetapkan (Wall & Melzack, 1994). Skor tersebut lebih tinggi dibandingkan sindrom nyeri klinik seperti nyeri punggung yang kronik, nyeri akibat kanker, nyeri tungkai/lengan, nyeri syaraf, sakit gigi, memar, nyeri tulang, terluka, fraktur, terpotong serta keseleo.
Rasa nyeri persalinan dapat dikurangi baik itu menggunakan metode farmakologik maupun non farmakologik yang mana terkait dengan 3 tujuan dasar pengurangan nyeri dalam persalinan yaitu mengurangi perasaan nyeri dan tegang, sementara pasien dalam keadaan terjaga seperti yang dikehendakinya, menjaga agar pasien dan janinnya sedapat mungkin tetap terbebas dari efek depresif yang ditimbulkan oleh obat serta yang ketiga adalah mencapai tujuan ini tanpa mengganggu kontraksi otot rahim (Hellen Farrer, 1996). Menurut Melzack dan Wall (1991), penggunaan metode psikologis untuk melawan nyeri berasal dari penelitian yang menunjukkan signifikansi kontribusi psikologis terhadap nyeri, namun metode psikologis seperti “Persalinan alami” dan psikoprofilaksis telah lama mendahului penelitian.
PERAN BIDAN DALAM PEMBERIAN SUPPORT PERSALINAN
Tujuan asuhan selama persalinan dan kelahiran
• Melindungi keselamatan ibu dan bayi baru lahir (BBL)
• Memberi dukungan pada persalinan normal, mendeteksi dan menatalaksana komplikasi secara tepat waktu
• Memberi dukungan serta cepat bereaksi terhadap kebutuhan ibu, pasangan dan keluarganya selama persalinan dan kelahiran bayi
Dukungan persalinan
Adalah asuhan yang sifatnya mendukung yaitu asuhan yang bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan selama persalinan merupakan suatu standar pelayanan kebidanan, dimana ibu dibebaskan untuk memilih pendamping persalinan sesuai keinginannya, misalnya suami, keluarga atau teman yang mengerti tentang dirinya. Idealnya pendampingan ini dilaksanakan semenjak pra persalinan yang dapat membantu memutuskan rencana tempat persalinan, pemakaian alat kontrasepsi dan kejadian lain yang tidak diharapkan.
Hasil penelitian sehubungan dukungan persalinan Field (2004),
Diketahui bahwa ibu-ibu ynag mendapatkan massase dan pendampingan mengalami penurunan kejadian depresi, kecemasan dan nyeri serta perasaan yang positif. Pada kondisi ini ibu yang mendapatkan sentuhan berdampak signifikan terhadap lama persalinan lebih pendek (yaitu 8 jam dibandingkan dengan ibu yang persalinannya tidak didampingi waktu persalinannya 11 jam), menurunkan angka kejadian persalinan dengan tindakan, memperpendek waktu perawatan di RS dan mengurangi kejadian depresi post partum. Odent dalam Simpkin (2004)
Jika wanita dibiarkan melahirkan “dengan cara sebagaimana mamalia”, maka persalinannya itu cenderung berlangsung tanpa kesulitan. Secara alamiah mamalia akan mencari tempat yang privasi, nyaman dan menyenangkan, tenang dengan pencahayaan yang kurang ketika mereka akan melahirkan. Lingkungan seperti ini akan mengurangi aktivitas neokorteks dan memungkinkan otak tengah dan batang otak lebih berperan dalam mengatur kerja prostaglandin dan hormon-hormon yang memacu proses persalinan . Odent mengatakan bahwa lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak familiar bagi si ibu dimana banyak orang asing, banyaknya sejumlah pertanyaan, cahaya yang terang berperan merangsang neokorteks menghasilkan kotekolamin yang dapat menghambat kemajuan persalinan.
Dukungan persalinan
• Sederhana
• Efektif
• Murah
• Resiko rendah
• Kemajuan persalinan bertambah baik
• Hasil persalinan bertambah baik
Metode-metode dukungan persalinan Asuhan dan dukungan bagi ibu
• Menghadirkan seseorang yang dapat memberikan dukungan selama persalinan (orang terdekat : suami, orang tua, sahabat)
• Pengaturan posisi : duduk atau setengah duduk, merangkak, berjongkok, berdiri, berbaring miring kekiri
• Relaksasi dan pernafasan
• Istirahat dan privasi
• Penjelasan mengenai proses/kemajuan/prosedur yang akan dilakukan
• Asuhan diri
• Sentuhan
Kategori untuk metode dukungan persalinan
• Mengurangi nyeri pada sumber nyeri
• Memberi perangsang alternatif yang kuat untuk mengurangi sensasi nyeri atau menghambat rasa sakit
• Mengurangi reaksi negatif emosional dan atau reaksi fisik wanita terhadap rasa sakit
• Mengurangi reaksi negatif emosional dan atau reaksi fisik wanita terhadap rasa sakit
• Mempertahankan kehadiran pendamping persalinan
• Kehadiran seorang pendamping tetap dan terus menerus
• Berusaha untuk menciptakan kenyamanan fisik : eliminasi, pakaian, nutrisi dan lain-lain
• Berusaha menciptakan kenyamanan emosional seperti visualisasi suara, ruangan, berdoa dan lain-lain
Lingkungan persalinan meliputi :
1. Tempat Melahirkan
Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah sakit. Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga anda dapat mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah sakit.
Prosedur masuk, fasilitas yang ada, biaya persalinan. Lokasi kamar bersalin, agar dalam keadaan darurat mempercepat sampai ke tempat tujuan Tempat plasenta (ari-ari) harus sudah direncanakan di mana plasenta akan diurus, apakah di rumah atau di tempat bersalin. Biasanya sudah disiapkan di tempat bersalin. Kebersihan Diri dan Aktivitas Yang Dapat Dilakukan Menjelang Persalinan Sangat disarankan untuk menjaga kebersihan diri menjelang persalinan, manfaatnya antara lain :
a. Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama persalinan. Hal ini mengyrangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan.
b. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan. Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja. Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.
c. Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.
d. Ibu boleh minum dan makan makanan ringan selama menunggu persalinan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai atau jengkol.
e. Hindari kepanikan dan ketakutan
f. Siapkan diri ibu, ingat bahwa setelah semua ini ibu akan mendapatkan buah hati yang didambakan.
g. Simpan tenaga anda untuk melahirkan, tenaga anda akan terkuras jika berteriak-teriak dan bersikap gelisah.
h. Dengan bersikap tenang, ibu dapat melalui saat persalinan dengan baik dan lebih siap.
Dukungan dari orang-orang terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.
2. Persiapan kebutuhan untuk persalinan
Perkirakan jarak antara rumah dan rumah sakit serta lalu lintas yang harus dilalui jika akan bersalin. Perkirakan kapan waktu persalinan untuk mengatur jadwal bepergian jauh. Persiapan peralatan yang harus dibawa Untuk Ibu selama persalinan :
a) Alas tahan air (water proof) untuk di mobil selama perjalanan ke rumah sakit.
b) Minyak untuk memijit, untuk mengurangi rasa sakit.
c) Alat-alat mandi seperti sabun, tutup kepala, handuk, dll.
d) Lip balm, sikat gigi dan odol, sisir, ikat rambut.
e) Baju ganti (gunakan baju yang nyaman dan menyerap keringat)
f) Radiotape, CD atau musik yang menenangkan.
g) Bantal dari rumah.
3. Untuk Ayah :
a. Jam tangan
b. Kartu atau kunjungan pemeriksaan kehamilan, KTP (suami-istri, beserta foto kopinya)
c. Alat mandi : sikat gigi, odol, sisir, dll.
d. Makanan kecil.
e. Baju ganti atau sweater.
f. Kertas, pensil, buku, majalah untuk membaca.
g. No. telp saudara atau teman.
4. Untuk Ibu, setelah melahirkan :
• Baju atau gaun yang dapat dibuka dari depan (berkancing di depan) agar dapat menyusui.
• Kosmetik
• Bra yang sesuai
• Makanan ringan yang disukai
• Baju untuk pulang, perlu diingat badan ibu akan terlihat seperti hamil 5 - 6 bulan, jadi siapkan baju yang sesuai.
5. Untuk Bayi :
a. Kain flannel beberapa buah (3 - 4 buah)
b. Pakaian bayi, 2 pasang (siapkan 2 ukuran)
c. Popok, dapat menggunakan popok kain atau popok sekali pakai.
d. Sarung tangan, sarung kaki, topi (penutup kepala)
e. Bedak, minyak angin.
f. Selimut untuk membungkus bayi selama di perjalanan pulang.
Lingkungan juga dapat membantu kelancaran proses persalinan. Salah satu pelopor dalam gerakan melahirkan normal, dokter kandungan Robert Bradley, menyatakan bahwa ibu yang ketika proses persalinan yang berada di lingkungan yang terang benerang dengan tembok keramik. Mengalami proses persalinan yang sulit, lama dan lebih menyakitkan dibandingkan dengan ibu bersalin yang berada di lingkungan yang nyaman, remang-remang. Jadi dengan demikian, Robert Bradley-pun merekomendasikan bahwa salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses persalinan adalah memilih lingkungan yang gelap/remang-remang dan sepi, sunyi atau tenang.
Tentu saja, lingkungan juga termasuk lebih dari sekedar pencahayaan dan kenyamanan lingkungan. Anda mungkin ingin ada musik yang dapat Anda nikmati, sehingga meningkatkan perasaan relaksasi. Anda mungkin juga mempertimbangkan aromaterapi , yang dapat berkontribusi terhadap perasaan nyaman dan santai. Banyak profesional merekomendasikan penggunaan lavender selama persalinan. Jika Anda melahirkan di sebuah rumah sakit atau pusat kelahiran, Anda mungkin tidak dapat menggunakan lilin, tapi Anda bisa menggunakan aromatherapi elektrik. Periksa terlebih dahulu untuk setiap kebijakan rumah sakit.
Partisipasi aktif dari pasangan Anda, bidan, atau dokter adalah cara lain untuk mendukung kelancaran proses persalinan. Penelitian menunjukkan bahwa kehadiran orang yang mendukung dikaitkan dengan manfaat positif saat melahirkan, termasuk persalinan lebih pendek, menggunakan lebih sedikit obat nyeri atau epidural, bedah sesar lebih sedikit, dan keberhasilan menyusui lebih tinggi. Sentuhan juga dapat membantu kemajuan persalinan. Sentuhan ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk: memberikan tekanan lembut pada punggung dan pinggul dapat membantu mengurangi rasa sakit, pijat untuk meningkatkan relaksasi, akupresur untuk mengurangi rasa sakit atau meningkatkan kontraksi agar lebih efektif, dan menghilangkan rasa sakit. Dukungan inipun bisa saja sebuah tindakan yang sangat sederhana seperti memegang tangan ibu bersalin untuk memberi dukungan.
Untuk merancang sebuah fasilitas rumah sakit bersalin pelayanan kesehatan
melalui fasilitas diagnosa dan perawatan bagi kaum ibu, dari masa kehamilan hingga
masa persalinan, perawatan ibu dan bayinya setelah masa persalinan, merawat dan
mengobati penyakit kandungan yang ditujukan untuk menjamin kesehatan dan
keselamatan wanita, ibu dan bayi. Fasilitas untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Fasilitas untuk menyelenggarakan pelayanan medis, penunjang medis, dan penunjang non medis yang berhubungan dengan persalinan dan penyakit kandungan. Fasilitas untuk menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.
Kondisi psikologis ibu hamil sendiri mengalami kecemasan yang tinggi,
membutuhkan pelayanan dan dukungan lingkungan yang aman dan nyaman, yang
dapat diwujudkan melalui penciptaan lingkungan yang dekat dengan kesehariannya
sehingga mereka tidak merasa terasing, salah satunya adalah lingkungan rumah.
Tujuan dari penerapan tema ini adalah agar tercipta lingkungan yang kondusif secara
psikologis bagi para pasien dan fasilitas yang fungsional secara medis.
Lingkungan persalinan dapat di definisikan sebagai area di sekitar tempat kelahiran. Bagimanapun juga, lingkungan terdiri dari banyak batu batuan dan benda keras, atau furnitur dan hiasan di lingkungan harus baik secara emosional maupun fisik.
Oleh karena itu, lingkungan tidak hanya ditetapkan dari kondisi sekitar, tetapi juga orang orang yang mendukung wanita dalam persalinan, dengan sikap dan keyakinan mereka, dengan kebijakan dan pelatihan serta derajat empati dan pemahaman yang ada. Penatalaksanaan medis persalinan telah mengindikasikan rawat inap, yaitu melahirkan di lingkungan rumah sakit, dalam kondisi klinik, dikelilingi oleh perlengkapan teknologis yang canggih dan peraturan tentu serta rutinitas kegiatan praktik di rumah sakit.
Telah dinyatakan bahea lingkungan rumah sakit sering menjadi penyebab tingginya tingkat intervensi dalam persalinan di negara negara industri (keirse et al,1983). Rumah sakit terus mempertahankan model sakit yang secara alamiah, tidak mencerminkan filosofi kehamilan dan melahirkan sebagai suatu keadaan yang alami atau normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar